Powered By Blogger

Vrydag 03 Mei 2013

sistem informasi kesehatan dan manajemen data


BAB I
PENDAHULUAN
1. 1.            Latar Belakang
       Ilmu kesehatan masyarakat adalah pontensi atau sumber daya dalam masyarakat untuk melakukan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Kegiatan ini untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di bidang pembangunan kesehatan
     Ilmu kesehatan masyarakat juga dapat diartikan sebagai ilmu dan seni mencegah penyakit, mmemperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta meningkatkan efisiensi hidup melalui upaya atau usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan, seorang pelayan kesehatan harus mengetahui dan menerapkan Sistem informasi kesehatan dan manajemen data kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Sistem informasi kesehatan dapat dibedakan dalam berbagai perspektif yakni perspektif fungsional dan perspektif arsitektur teknologi. Dua perspektif ini bersifat generik dan tidak hanya berlaku untuk sistem informasi kesehatan saja tetapi juga untuk sistem informasi lainnya.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya. Dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan kebijakan yang proaktif dan dinamis dengan melibatkan semua sektor baik pemerintah, swasta, dan masyarakat.  Penggalian informasi yang akurat, tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan merupakan sumber utama dalam pengambilan keputusan dan kebijakan.
Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan telah diamanatkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang diselenggarakan melalui sistem informasi dan lintas sektor. Sering dengan era desentralisasi berbagai sistem informasi kesehatan telah dikembangkan baik di pemerintah pusat atau daerah, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah masing-masing. Selain melaksanakan program pemerintah pusat melalui kementerian kesehatan, pemerintah daerah juga diberikan otonomi untuk mengembangkan sistem informasinya, baik di tingkat dinas kesehatan dan puskesmas mau pun rumah sakit.


1. 2.            Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya sebagai berikut:
§  Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Ilmu Kesehatan Masayarakat.
§  Agar mahasiswa mengetahui tentang pengertitan, Tujuan dan manfaat sistem informasi kesehatan
§  Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang perkembangan dari sistem informasi kesehatan, sistem manajemen kesehatan dimasa depan dan domain sistem informasi kesehatan
§  Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang manajemen data dalam lingkup kesehatan.
§  Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang tahapan manajemen data

1. 3.            Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalh ini diantaranya sebagai berikut:
§  Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengetian, tujuan dan manfaat sistem informasi kesehatan
§  Mahasiswa dapat mengetahui tentang perkembangan sistem informasi kesehatan, sistem manajemen kesehatan dimasa depan, dan domain sistem informasi kesehatan
§  Mahasiswa dapat mengetahui tentang manajemen data dalam lingkup kesehatan
§  Mahasiswa dapat mengetahui tentang tahapan manajemen data.
1. 4.            Metode Penulisan
Metode penulisan yang dipakai dalam penyusunan makalah ini adalah studi pustaka. Hal ini disebabkan karena lebih memudahkan penulis dalam menyusun makalah.
























BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem Informasi Kesehatan
Sistem informasi kesehatan dapat dibedakan dalam berbagai perspektif (van de velde dandegoulet, 2003) yakni perspektif fungsional dan perspektif arsitektur teknologi. Dua perspektif ini bersifat generik dan tidak hanya berlaku untuk sistem informasi kesehatan saja tetapi juga untuk sistem informasi lainnya.
Sistem informasi kesehatan adalah sistem pengolahan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Suatu sistem informasi terdiri dari data, manusia dan proses serta kombinasi perangkat keras, perangkat lunak dan teknologi komunikasi. Penggunaan informasi terdiri dari 3 tahap yaitu pemasukan data, pemrosesan, dan pengeluaran informasi.
Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah:
§  Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
§  Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan)
§  Health worksforce (tenaga medis)
§  Health system financing (system pembiayaan kesehatan)
§  Health information system (sistem informasi kesehatan)
§  Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Secara umum pengertian sistem informasi kesehatan adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi.
Teknologi informasi memberi berbagai kemudahan dalam proses manajemen di segala bidang. Dengan teknologi informasi, data dan informasi dapat diolah dan didistribusikan secara lebih mudah, cepat, akurat dan fleksibel. Hal ini mendorong semakin dibutuhkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam berbagai kegiatan.


2.2. Tujuan Sistem Informasi Kesehatan
Sistem informasi kesehatan (SIK) merupakan subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang berperan dalam memberikan informasi untuk pengambilan keputusan di setiap jenjang administrasi kesehatan baik di tingkat pusat, propinsi, kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat pelaksana teknis seperti rumah sakit ataupun puskesmas.
Dalam bidang kesehatan telah banyak dikembangkan bentuk-bentuk system informasi kesehatan (SIK). Tujuan dikembangkannya berbagai bentuk SIK tersebut adalah agar dapat mentransformasi data yang tersedia melalui sistem pencatatan rutin maupun non rutin menjadi sebuah informasi yang adekuat untuk membantu pengambilan keputusan di bidang kesehatan. 
Sistem Kesehatan Nasional Indonesia terdiri dari 7 subsistem, yaitu:
*      Upaya Kesehatan 
*      Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 
*      Pembiayaan Kesehatan 
*      Sumber Daya Mansuia (SDM) Kesehatan 
*      Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan 
*      Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan 
*      Pemberdayaan Masyarakat 
Di dalam Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu : Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan. Subsistem Manajemen dan Informasi Kesehatan merupakan subsistem yang mengelola fungsi-fungi kebijakan kesehatan, adiminstrasi kesehatan, informasi kesehatan dan hukum kesehatan yang memadai dan mampu menunjang penyelenggaraan upaya kesehatan nasional agar berdaya guna, berhasil gunam dan mendukung penyelenggaraan keenam subsitem lain di dalam Sistem Kesehatan Nasional sebagai satu kesatuan yang terpadu. 
Subsistem dalam sistem informasi kesehatan secara umum meliputi:
a.       Surveilans epidemiologis (untuk penyakit menular dan tidak menular, kondisi lingkungan dan faktor risiko);
b.      Pelaporan rutin dari puskesmas, rumah sakit, laboratorium kesehatan daerah, gudang farmasi, praktek swasta;
c.       Pelaporan program khusus, seperti TB, lepra, malaria, KIA, imunisasi, HIV/AIDS, yang biasanya bersifat vertikal;
d.      Sistem administratif, meliputi sistem pembiayaan, keuangan, sistem kepegawaian, obat dan logistik, program pelatihan, penelitian dan lain-lain;
e.       Pencatatan vital, baik kelahiran, kematian maupun migrasi.
Jika dicermati, komponen tersebut tidak hanya tanggung  jawab sektor kesehatan semata, tetapi juga lintas sektor lainnya seperti statistik vital kependudukan, data kelahiran, data kematian. Sistem pelaporan informasi kesehatan rutin dari fasilitas kesehatan pun tidak berjalan dengan baik.


2.3. Manfaat Sistem Informasi Kesehatan
World Health Organization (WHO) menilai bahwa investasi sistem informasi menuai beberapa keuntungan, antara lain:
a.       Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya.
b.      Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami  serta melakukan berbagai perbaikan  kualitas pelayanan kesehatan.
c.       Penguatan evidence based dalam mengambilan kebijakan yang efektif, evaluasi, dan inovasi melalui penelitian.
d.      Perbaikan dalam tata kelola, memobilisasi sumber baru  dan akuntabilitas cara yang digunakan.

Data yang diperlukan dalam sistem informasi kesehatan yang komprehensif berkisar dari data kelahiran, morbiditas dan mortalitas, untuk jenis dan lokasi tenaga kesehatan, dengan jenis dan kualitas pelayanan klinis yang diberikan di tingkat nasional dan sub-nasional dan akhirnya dengan indikator penduduk, seperti sebagai demografi dan status sosial ekonomi.


Manfaat adanya sistem informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan diantaranya:
*      memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan di rumah sakit
*      memudahkan rumah sakit untuk mendaftar setiap pasien yang berobat di situ
*      semua kegiatan di rumah sakit terkontrol dengan baik / bekerja secara tersturktur


2.4.Perkembangan Sistem Informasi Kesehatan
Dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan,  harus dibangun komitmen setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan agar setiap Sistem Informasi kesehatan berjalan dengan baik dan yang lebih terpenting menggunakan teknologi komputer dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System).
Melalui hasil pengembangan sistem informasi ini maka diharapkan dapa menghasilkan hal-hal sebagai berikut :
§  Perangkat lunak tersebut dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pemerintah daerah.
§  Dengan menggunakan open system tersebut diharapkan jaringan akan bersifat interoperable dengan jaringan lain.
§  Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan mendorong pengembangan dan penggunaan Local Area Network di dalam kluster unit pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta sebagai komponen sistem di masa depan.
§  Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan kemampuan dalam teknologi informasi video, suara, dan data nirkabel universal di dalam Wide Area Network yang efektif, homogen dan efisien sebagai bagian dari jaringan sistem informasi pemerintah daerah.
§  Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan, mengembangkan dan memelihara pusat penyimpanan data dan informasi yang menyimpan direktori materi teknologi informasi yang komprehensif.
§  Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan secara proaktif mencari, menganalisis, memahami, menyebarluaskan dan mempertukarkan secara elektronis data/informasi bagi seluruh stakeholders.
§  Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan website dan access point lain agar data kesehatan dan kedokteran dapat dimanfaatkan secara luas dan bertanggung jawab dan dalam rangka memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga kepuasan pengguna dapat dicapai sebaik-baiknya.
§  Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan pengembangan manajemen SDM sistem informasi mulai dari rekrutmen, penempatan, pendidikan dan pelatihan, penilaian pekerjaan, penggajian dan pengembangan karir.
§  Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan unit organisasi pengembangan dan pencarian dana bersumber masyarakat yang berkaitan dengan pemanfaatan dan penggunaan data/informasi kesehatan dan kedokteran.
§  Dapat digunakan untuk mengubah tujuan, kegiatan, produk, pelayanan organisasi, untuk mendukung agar organisasi dapat meraih keunggulan kompetitif.
§  Mengarah pada peluang-peluang strategis yang dapat ditemukan

Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia telah dan akan mengalami 3 (tiga) pembagian masa sebagai berikut : 
*      Era manual (sebelum 2005) 
*      Era Transisi (tahun 2005 – 2011) 
*      Era Komputerisasi (mulai 2012) 
Masing-masing era Sistem Informasi Kesehatan memiliki karakteristik yang berbeda sebagai bentuk adaptasi dengan perkembangan zaman (kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi - TIK). 

*      Era Manual (sebelum 2005) 
*      Aliran data terfragmentasi. Aliran data dari sumber data (fasilitas kesehatan) ke pusat melalui berbagai jalan.
*      Data dan informasi dikelola dan disimpan oleh masing-masing Unit di Departemen Kesehatan.
*      Bentuk data : agregat.
*      Sering terjadi duplikasi dalam pengumpulan data.
*      Sangat beragamnya bentuk laporan.
*      Validitas diragukan.
*      Data sulit diakses.
*      Karena banyaknya duplikasi, permasalahan kelengkapan dan validitas, maka data sulit dioah dan dianalisis.
*      Pengiriman data masih banyak menggunakan kertas sehingga tidak ramah lingkungan.
*      Era Transisi (2005 – 2011) 
*      Komunikasi data sudah mulai terintegrasi (mulai mengenal prinsip 1 pintu, walau beberapa masih terfragmentasi).
*      Sebagian besar data agregat dan sebagian kecil data individual.
*      Sebagian data sudah terkomputerisasi dan sebagian masih manual.
*      Keamanan dan kerahasiaan data kurang terjamin.
*      Era Komputerisasi (mulai 2012) 
*      Pemanfaatan data menjadi satu pintu (terintegrasi).
*      Data inbdividual (disagregat).
*      Data dari Unit Pelayanan Kesehatan langgsung diunggah (uploaded) ke bangk data di pusat (e-Helath).
*      Penerapan teknologi m-Health dimana data dapat langsung diunggah ke bank data.
*      Keamanan dan kerahasiaan data terjamin (memakai secure login).
*      Lebih cepat, tepat waktu dan efisien.
*      Lebih ramah lingkungan.


2.5.Sistem Informasi Kesehatan di masa Depan
Dalam upaya mengatasi fragmentasi data, Pemerintah sedang mengembangkan aplikasi yang disebut Sistem Aplikasi Daerah (Sikda) Generik. Sistem Informasi Kesehatan berbasis Generik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 
v Input pencatatan dan pelaporan berbasis elektronik atau computerized.
v Input data hanya dilakukan di tempat adanya pelayanan kesehatan (fasilitas kesehatan).
v Tidak ada duplikasi (hanya dilakukan 1 kali).
v Akurat, tepat, hemat sember daya (efisien) dan transfaran. Tejadi pengurangan beban kerja sehingga petugas memiliki waktu tambahan untuk melayani pasien atau masyarakat.
v Data yang dikirim (uploaded) ke pusat merupakan data individu yang digital di kirim ke bank data nasional (data warehouse).
v Laporan diambil dari bank data sehingga tidak membebani petugas kesehatan di Unit pelayanan terdepan.
v Puskesmas dan Dinas Kesehatan akan dilengkapi dengan peralatan berbasis komputer.
v Petugas akan ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan untuk menerapkan Sikda Generik.
v Mudah dilakukan berbagai jenis analisis dan assesment pada data.
v Secara bertahap akan diterapkan 3 aplikasi Sikda Generik yaitu Sistem Informasi Manajemen Kesehatan, Sistem Informasi Dinas Kesehatan dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.


2.6.Domain Sistem Inforamsi Kesehatan
Secara umum domain sistemmin formasi kesehatan dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan pada karakteristik intergrasi sistem informasi (Raghupathi dan Tan, 2002).
*      sistem informasi yang mempunyai derajat intergritasi internali yang tinggi.
·         Sistem informasi rekam medis elektronik
Sitem imformasi rekam medis elektronik atau disebut dengan virtual patient record/elektronick medical record ini digunakan untuk mengelola informasi rekam medis pasien, sehingga memudahkan dalam menelusur-balik informasi, termasuk sejarah penyakit dan tindakan medis yang pernah diterima, dan menggunakannya untuk mengambil tindakan medis yang tepat. Secara umum, sistem ini dapat didefinisikan sebagai informasi kesehatan individu yang disimpan dalam bentuk digital yang mempunyai sebuah penanda unik setiap individu (raghupathi, 1997).
Sistem ini digunakan di liungkungan rumah sakit atau lembaga penyedia pelayanan kesehatan lain yang menangani pasien secara langsung.
·         Sistem informasi managemen dokumen
Jika sistem informasi RM elektronik digunakan untuk mengelola informasi pasien, sistem informasi managemen dokumen (disebut juga enterprise/elecktronik conten mengement/ documen management system) digunakan untuk mengelola dokumen secara umum untuk mendukung menagement dalam perencanaan, pengendalaian, dan pengambilan keputusan. Termasuk dalam sistem informasi ini ada pengarsipan dokumen secara digital, workflow, pemrosesan formulir elektronik dan penyimpanan dalam kapasitas besar (mass storage) Raghupathi, 2003.
Sistem informasi ini tidak hanya digunakan dalam lingkup RS, tetapi juga pada lembaga yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat seperti Dinas kesehatan dan departemen kesehatan.
·         Sistem informasi farmasi
Sistem ini digunakan di instalasi farmasi untuk mengelola pemesanan, persediaan, dan distribusi obat obatan dan sediaan medis lainnya. Sistem ini dapat dihubungkan dengan sistem informasi lain di rumah sakit, seperti sistem informasi rekam medis, sistem informasi klinis, dan sistem informasi keuangan.
·         Sistem informasi geografis
Secara umum, sistem ini menggabungkan gambar dan informasi.contohnya penggunaan SIG adalah untuk memonitor perkembangan sebuah penyakit yang memerlukan penanganan khusus dan cepat, seperti flu atau demam berdarah.
·         Sistem pendukung pengambilan keputusan kesehatan
Secara umum sistem poendukung pengambilan keputusan adalah bentuk khusus sistem informasi yang di dalamnya terdapat mesin inferensi yang memungkinkan pengguna mendapatkan masukan dari sistem setelah mengola informasi atau pengetahuian awal yang dimiliki opleh sistem. Sistem ini dalam bidang kesehatan bersifat individual dan kelompok. Salah satu contoh sistem ini adalah sistem untuk mendiagnosa suatu penyakit dengan cara mengenali gejala gejala yang ada.
·         Sistem informasi eksekutif
Sistem ini merupakan jenis khusus sistem informasi dengan pengguna khusus, para eksekutif atau managemen puncak.
·         Data warehouse dan datamining
Data warehouse (gudang data) dan datamining (penambangan data) adalah dua konsep, metode dan teknologi yang saling terkait. Yang pertama dapat didefinisikan sebagai “pembuatan ruang penyimpanan data besar yang digunakan untuk pengambilan keputusan strategis “ (golberg,1996). Datamining adalah proses ekstraksi data dalam jumlah besar dengan metode tertentu untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Secara umum datamining dikembangkan untuk mengidentifikasi pola tersembunyi yang menggambarkan keterkaitan antar data.

*      sistem inftormasi yang mempunyai derajat integrasi eksternal yang tinggi.
·         Sistem informasi kesehatan publik
Cakupan sistem informsi kesehatan publik melintasi batas lembaga.
·         Internet, intranet, ekstranet
Internet adalah jaringan komputer yang tersebar diseluruh dunia yang berkomunikasi dengan protokol TCP/IP. Sedangkan intranet adalah jaringan komputer yang tidak dapat diakses oleh pengguna diluar cakupan intranet yang biasanya dibatasi dalam sebuah gedung atau lembaga.
Internet, intranet, dan ekstranet akan sangat membantu dalam membangun sistem informasi kesehatan yang ditujukan untuk bisa diakses oleh banyak pengguna.  khusus untuk internet dan ekstranet sangat bermanfaat untuk sistem informasi yang digunakan oleh pengguna yang tersebar secara geografis.
·         Telemedicine
Secara umum, telemedicine adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang digabungkan dengan kepakaran medis untuk memberikan layanan kesehatan mulai dari konsultasi, diagnosa, dan tindakan medis tanpa terbatas ruang atau dilaksanakan jarak jauh.
Sistem ini membutukan teknologi komunikasi yang memungkinkan transfer data berupa vedio, suara, dan gambar secara interaktif yang sering dilakukan secara realtime yang dapat diintegrasikan dalam tegnologi pendukung video-conference.

Informasi kesehatan dapat dibagi menjadi lima domain yang berbeda, yaitu:
1.      Penentu Kesehatan, yang meliputi faktor risiko, perilaku, keturunan, lingkungan, sosial ekonomi dan demografi.
2.      Input sistem kesehatan, yang meliputi kebijakan, pembiayaan, sumber daya, dan organisasi.
3.      Output sistem kesehatan, meliputi informasi, kemampuan pelayanan dan kualitas.
4.      Hasil sistem kesehatan, meliputi pemanfaatan pelayanan.
5.      Status kesehatan meliputi angka kematian,kesakitan atau ketidakmampuan, dan kesejahteraan.

2.7. Pengertian Manajemen Data
Berbagai pakar mengartikan data sebagai  hasil penghitungan dan pengukuran. Dalam bentuk jamak, Data berasal dari kata Datum yang diartikan sebagai himpunan hasil dari penghitungan dan pengukuran, bisa dalam bentuk angka/bilangan (umur, berat badan) dan bukan angka (jenis kelamin, tingkat pendidikan), dan sebagainya. Data dapat berupa catatan-catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam data base.
Data  sebagai hasil perhitungan dan pengukuran belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut. Dalam pengelolaan inilah dikenal dengan istilah Manajemen Data. Pengertian manajemen dalam hal data itu bukanlah Istilah manajeman yang biasa dikenal dan yang sering digunakan  suatu organisasi yaitu  manajemen  yang terdiri dari unsur perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan  monitoring Evaluasi. Manajemen data yang dimaksud disini adalah kegiatan pengelolaan data.
Manajemen dalam pengertian Data (Manajenmen Data) adalah Rangkaian kegiatan pengelolaan data mulai dari kegiatan  pencatatan, pengumpulan, pengolahan, analisis data hingga menjadi suatu informasi.

2.8.Tahapan Manajemen data
Tahapan dalam manajemen data  kesehatan diantaranya sebagai berikut:
1        Pengumpulan Data
§  Kegiatan wawancara/ observasi dalam rangka memperoleh data dari objek pengamatan.
§  Perlu diperhatikan cara pengumpulan data, instrumen pengumpul data, uji validitas dan reliabilitas.
2        Pengolahan Data
§  Pengolahan data bertujuan merubah data yang telah terkumpul menjadi suatu bentuk yang siap untuk dilakukan analisis.
§  Tahapan pengolahan data yakni : memeriksa data (editing), pemberian kode (coding), pemindahan data (secara manual (dalam kartu kode), maupun komputer (entri dalam suatu file).
3        Analisis Data
§  Menentukan metode analisis sesuai dengan tujuan penelitian, hipotesis, yang dihasilkan.
4        Penyajian Data


















BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Sistem informasi kesehatan adalah sistem pengolahan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Tujuan dikembangkannya berbagai bentuk SIK tersebut adalah agar dapat mentransformasi data yang tersedia melalui sistem pencatatan rutin maupun non rutin menjadi sebuah informasi yang adekuat untuk membantu pengambilan keputusan di bidang kesehatan. 
Sistem Kesehatan Nasional Indonesia terdiri dari 7 subsistem, yaitu:
*      Upaya Kesehatan 
*      Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 
*      Pembiayaan Kesehatan 
*      Sumber Daya Mansuia (SDM) Kesehatan 
*      Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan 
*      Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan 
*      Pemberdayaan Masyarakat 
Di dalam Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu : Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan.
Subsistem dalam sistem informasi kesehatan secara umum meliputi:
§  Surveilans epidemiologis (untuk penyakit menular dan tidak menular, kondisi lingkungan dan faktor risiko);
§  Pelaporan rutin dari puskesmas, rumah sakit, laboratorium kesehatan daerah, gudang farmasi, praktek swasta;
§  Pelaporan program khusus, seperti TB, lepra, malaria, KIA, imunisasi, HIV/AIDS, yang biasanya bersifat vertikal;
§  Sistem administratif, meliputi sistem pembiayaan, keuangan, sistem kepegawaian, obat dan logistik, program pelatihan, penelitian dan lain-lain;
§  Pencatatan vital, baik kelahiran, kematian maupun migrasi.
World Health Organization (WHO) menilai bahwa investasi sistem informasi menuai beberapa keuntungan, antara lain:
o   Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya.
o   Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami  serta melakukan berbagai perbaikan  kualitas pelayanan kesehatan.
o   Penguatan evidence based dalam mengambilan kebijakan yang efektif, evaluasi, dan inovasi melalui penelitian.
o   Perbaikan dalam tata kelola, memobilisasi sumber baru  dan akuntabilitas cara yang digunakan.
Manfaat adanya sistem informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan diantaranya:
*      memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan di rumah sakit
*      memudahkan rumah sakit untuk mendaftar setiap pasien yang berobat di situ
*      semua kegiatan di rumah sakit terkontrol dengan baik / bekerja secara tersturktur
Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia telah dan akan mengalami 3 (tiga) pembagian masa sebagai berikut : 
*      Era manual (sebelum 2005) 
*      Era Transisi (tahun 2005 – 2011) 
*      Era Komputerisasi (mulai 2012) 

Informasi kesehatan dapat dibagi menjadi lima domain yang berbeda, yaitu:
§  Penentu Kesehatan, yang meliputi faktor risiko, perilaku, keturunan, lingkungan, sosial ekonomi dan demografi.
§  Input sistem kesehatan, yang meliputi kebijakan, pembiayaan, sumber daya, dan organisasi.
§  Output sistem kesehatan, meliputi informasi, kemampuan pelayanan dan kualitas.
§  Hasil sistem kesehatan, meliputi pemanfaatan pelayanan.
§  Status kesehatan meliputi angka kematian,kesakitan atau ketidakmampuan, dan kesejahteraan
Manajemen dalam pengertian Data (Manajenmen Data) adalah Rangkaian kegiatan pengelolaan data mulai dari kegiatan  pencatatan, pengumpulan, pengolahan, analisis data hingga menjadi suatu informasi.
Tahapan dalam manajemen data  kesehatan diantaranya sebagai berikut:
§  Pengumpulan Data
§  Pengolahan Data
§  Analisis Data
§  Penyajian Data

3.2.Saran
Makalah merupakan salah satu karya tulis yang dapat membantu para pembacanya untuk mendapatkan informasi tertentu. Untuk itu, bagi para pembaca sebaiknya membaca beberapa sumber atau literatur guna perbandingan dan jangan berpatokan pada satu sumber.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking